Setiap munculnya nama daerah, selalu dibarengi dengan munculnya legenda yang dalam bahasa sunda disebut sasakala. Meskipun sebenarnya kurangnya bukti yang mendukung akan kebenaran legenda tersebut, namun bagi masyarakat desa, hal itu terkadang menjadi sesuatu yang dipercaya dan diyakini, sehingga menjadi cerita turun temurun.
Secara harfiah Pawenang berarti boleh; wenang; meunang (bahasa sunda). Nama Pawenang sendiri tak terlepas dari sejarah dengan istilah kewenangan yang diberikan kepada perorangan atau lembaga untuk melakukan sesuatu secara otoriter.
Desa yang mayoritas penduduknya petani ini , memiliki sejarah dan mitos tersendiri. Dari mulai adanya makam 13, legenda sikabayan dan kemunculan Presiden RI pertama, Ir, Sukarno.
Menurut masyarakat setempat yang sekarang menjadi lapang Bola Pawenang merupakan sebuah Puncak perbukitan dikawasan kaki gunung Gede Pangrango. Dan dibawah nya terdapat Mata Air Terjun yang sekarang menjadi Sekolah TK dan SMP.
Langkah strategis Pemerintah desa untuk pelestarian sejarah, adalah dengan cara Penataan. Penataan tersebut rencananya akan dijadikan Objek Wisata Religi. Terlepas dari itu, wenang atau tidak, kita harus menyadari bahwa semua yang kita punya adalah titipan. Sementara pemiliknya hanyalah Sang Khalik.
Berdasarkan cerita kasepuhan desa yang merupakan salah satu keturunan Ke 3 sesepuh desa Pawenang (Deris) memaparkan saat team Bukafaktanews mendatangi Kediamannya.
Dulu Pawenang merupakan distrik kewadanaan yang luas wilayahnya mencakup wilayah Desa Cihanjawar dan Desa Babakan Panjang. Seiring berkembangnya waktu, dengan adanya istilah Pemekaran desa, maka Pawenang pun dipecah menjadi tiga desa, Sampai saat ini desa Pawenang masih berdiri di wilayah kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.
Orang pertama yang menjabat sebagai Lurah, di desa Pawenang pada masa belanda adalah H. Enoh ( 1920), di masa Jepang (1940) di ganti kepemimpinannya dengan H. Icih. Tak berselang lama ditahun 1944 sebelum Indonesia Merdeka kepemimpinan H. Icih digantikan oleh Lurah Ikong putranya lurah H. Enoh.
Ada histori apa lagi pas lurah Ikong ? Lanjut di bagian 2.
BERSAMBUNG
Red.